Gaya Hidup Residivis Curanmor Yang Ditembak Mati Pesta Miras
LifeStyle Gaya Hidup Residivis CuranmorGaya Hidup Residivis Curanmor Yang Ditembak Mati Pesta Miras yang telah beberapa kali mendekam di balik jeruji besi dan menjadi buronan pihak kepolisian akhirnya menemui akhir hidupnya di tangan Tim Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Timur. Pelaku, yang diidentifikasi dengan inisial Y, terus melakukan aksinya hingga akhirnya dilumpuhkan oleh aparat kepolisian.
Dalam kehidupan sehari-hari, Y diketahui memiliki gaya hidup yang sarat dengan tindakan kriminal dan penyalahgunaan narkotika. Ia kerap menggelar pesta minuman keras serta mengonsumsi sabu-sabu bersama rekan-rekannya di Surabaya, terutama setelah berhasil menjual hasil curiannya.
Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur, AKBP Arbaridi Jumhur, menjelaskan bahwa Y memiliki kebiasaan menghamburkan uang hasil kejahatannya untuk bersenang-senang di Surabaya. Setiap kali berhasil menjual motor curian, ia akan kembali ke Surabaya untuk melanjutkan aksinya.
Gaya Hidup Residivis Curanmor Yang Ditembak
“Setelah berhasil mendapatkan kendaraan curian, ia langsung menjualnya ke wilayah Bangkalan. Setelah itu, ia kembali ke Surabaya untuk melakukan aksi pencurian berikutnya. Saat berada di Surabaya, Y juga kerap berpesta dengan teman-temannya, mengonsumsi minuman keras dan narkotika. Kami bahkan memiliki rekaman yang menunjukkan bagaimana ia menikmati hasil kejahatannya,” ungkap Jumhur pada Sabtu (8/3/2025).
Baca Juga : Gaya Hidup Mewah Ghazyendha Anak Kapolda Kalsel Kini Disorot
Pada saat hendak ditangkap, Y memberikan perlawanan sengit kepada petugas dengan menggunakan celurit. Bahkan, sebelum dilumpuhkan oleh polisi, Y diketahui masih sempat mengonsumsi sabu. Hal ini terbukti dengan ditemukannya bong atau alat isap sabu di lokasi kejadian.
“Saat kami melakukan penangkapan, kami menemukan alat isap sabu di dalam kendaraannya. Indikasi yang kami dapat menunjukkan bahwa ia baru saja mengonsumsi narkotika sebelum kami temukan. Ketika pengejaran berlangsung, kami telah memberikan tembakan peringatan, namun Y justru mengacungkan senjata tajamnya ke arah petugas, sehingga kami terpaksa melakukan tindakan tegas dan terukur,” jelasnya.
Jumhur menambahkan bahwa efek narkotika yang dikonsumsi Y berkontribusi terhadap keberaniannya dalam melakukan kejahatan. Dengan kondisi di bawah pengaruh narkoba, Y menjadi lebih nekat, cepat, dan agresif dalam melancarkan aksinya. Tercatat, dalam sehari, ia mampu mencuri hingga empat unit sepeda motor.
“Pelaku merupakan residivis yang telah tiga kali keluar-masuk tahanan atas kasus yang sama. Ia dikenal sebagai aktor utama dalam sindikat pencurian kendaraan bermotor, memiliki mobilitas yang tinggi, serta sering berganti rekan dalam menjalankan aksinya. Modus operandinya selalu berubah-ubah, sehingga cukup menyulitkan aparat dalam melakukan pengejaran,” lanjut Jumhur.
Meskipun Y telah berhasil dilumpuhkan, kepolisian tetap berkomitmen untuk mengusut tuntas Gaya Hidup pencurian kendaraan bermotor yang selama ini dipimpin oleh pelaku. Pihak berwenang akan terus melakukan pengembangan kasus guna mengidentifikasi serta menangkap anggota sindikat lainnya yang masih berkeliaran.
Polisi juga menegaskan bahwa tindakan tegas terhadap para pelaku kejahatan jalanan akan terus dilakukan guna memberikan efek jera dan menciptakan rasa aman bagi masyarakat. Kasus Y menjadi bukti nyata bahwa aparat penegak hukum tidak akan memberikan ruang bagi pelaku kriminal untuk terus meresahkan masyarakat.