Jelang Merger Adira Finance (ADMF) dan Mandala Finance (MFIN) Tawarkan Buyback Saham
Keuangan Jelang Merger Adira Finance (ADMF) dan Mandala Finance (MFIN) Tawarkan Buyback SahamJelang Merger Adira Finance (ADMF) dan Mandala Finance (MFIN) Tawarkan Buyback Saham
Dua perusahaan pembiayaan besar di Indonesia, Adira Finance (ADMF) dan Mandala Finance (MFIN), tengah menjadi sorotan
menjelang rencana merger yang dijadwalkan rampung pada akhir 2025. Di tengah proses tersebut, kedua entitas mengumumkan aksi
korporasi penting berupa program buyback saham sebagai bagian dari strategi menjaga stabilitas harga saham dan memberikan kepastian kepada investor.
Buyback ini dipandang sebagai langkah strategis yang memperlihatkan kepercayaan manajemen terhadap nilai jangka panjang perusahaan setelah proses penggabungan selesai dilakukan.

Tujuan dan Alasan Dilakukannya Buyback Saham
Buyback saham atau pembelian kembali saham yang beredar di pasar merupakan salah satu langkah umum dalam korporasi yang ingin menstabilkan harga saham atau menunjukkan keyakinan manajemen atas prospek perusahaan. Dalam kasus merger ADMF dan MFIN, buyback dilakukan untuk memberikan sinyal positif kepada investor bahwa proses penggabungan kedua perusahaan akan menghasilkan entitas yang lebih kuat dan efisien.
Menurut pernyataan resmi manajemen, buyback ini juga bertujuan untuk:
-
Memberikan nilai tambah kepada pemegang saham
-
Menunjukkan optimisme terhadap prospek bisnis pasca-merger
-
Meningkatkan kepercayaan investor selama proses konsolidasi berlangsung
Nilai dan Waktu Pelaksanaan Buyback Saham
Adira Finance dan Mandala Finance telah mengalokasikan dana gabungan sekitar Rp500 miliar untuk pelaksanaan buyback saham secara bertahap. Aksi korporasi ini rencananya akan dilakukan mulai Agustus hingga Desember 2025, dengan mempertimbangkan kondisi pasar dan peraturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kedua perusahaan menegaskan bahwa program buyback tidak akan memengaruhi arus kas operasional, karena seluruh dana yang digunakan berasal dari saldo laba ditahan dan kas internal perusahaan.
Respons Pasar dan Analis Terhadap Aksi Korporasi
Pengumuman program buyback ini disambut positif oleh pelaku pasar. Harga saham ADMF dan MFIN tercatat mengalami kenaikan moderat dalam dua hari setelah pengumuman. Investor melihat langkah ini sebagai sinyal bahwa manajemen memiliki kepercayaan tinggi terhadap masa depan perusahaan pasca-merger.
Beberapa analis menilai bahwa aksi buyback ini juga berperan untuk membendung spekulasi negatif dan potensi volatilitas selama masa transisi merger, sekaligus memperkuat citra perusahaan di mata publik dan regulator.
Potensi Dampak Merger Terhadap Kinerja Jangka Panjang
Merger antara Adira Finance dan Mandala Finance diyakini akan menciptakan sinergi yang kuat dalam industri pembiayaan. ADMF yang dikenal dengan portofolio pembiayaan kendaraan bermotor dan jaringan luas, akan diperkaya oleh MFIN yang memiliki kekuatan dalam pembiayaan mikro dan penetrasi pasar yang luas di daerah.
Gabungan dua entitas ini diprediksi akan menghasilkan:
-
Efisiensi operasional dan biaya yang lebih rendah
-
Diversifikasi produk pembiayaan yang lebih luas
-
Jaringan distribusi dan digitalisasi layanan yang lebih kuat
Sinergi ini diyakini akan menciptakan entitas pembiayaan yang mampu bersaing di tingkat nasional dan regional.
Implikasi Bagi Pemegang Saham Lama dan Baru
Bagi pemegang saham, aksi buyback dan merger ini memberikan potensi keuntungan jangka panjang, terutama jika sinergi perusahaan pasca-merger berhasil diwujudkan. Namun demikian, investor juga disarankan untuk memahami potensi risiko, seperti penyesuaian struktur organisasi, integrasi sistem, dan harmonisasi budaya kerja.
Pemegang saham yang tidak ingin terdilusi akibat restrukturisasi dapat memanfaatkan program buyback sebagai opsi untuk keluar dengan harga pasar yang kompetitif.
Penutup: Langkah Strategis Menuju Konsolidasi Keuangan Nasional
Merger antara Adira Finance dan Mandala Finance, ditambah dengan program buyback saham, menjadi langkah
strategis yang menandai konsolidasi industri keuangan nasional. Aksi ini tidak hanya memperkuat posisi kedua perusahaan
tetapi juga memperlihatkan komitmen terhadap tata kelola yang baik dan kepentingan investor.
Baca juga:Lima Korban Jiwa Pemda Yogyakarta Imbau Waspada Leptospirosis yang Tewaskan 5 dari 18 Kasus