Siasat Mengatasi Gatal Gatal, Kesehatan Berkaitan Dengan Stres
LifeStyle Siasat Mengatasi Gatal GatalSiasat Mengatasi Gatal Gatal, Kesehatan Berkaitan Dengan Stres Dalam dunia medis, stres telah lama dikenal sebagai salah satu pemicu berbagai kondisi kesehatan, baik yang bersifat fisik maupun psikis. Salah satu gangguan yang kerap dikaitkan dengan stres adalah reaksi pada kulit berupa gatal-gatal atau biduran (urtikaria).
Meskipun tidak selalu menjadi penyebab utama, stres berperan besar sebagai faktor pemicu atau memperburuk kondisi tersebut, terutama bagi individu yang memiliki kecenderungan reaksi hipersensitivitas.
Dalam wawancara yang dikutip dari kanal informasi kesehatan Everyday Health, Kepala Departemen Dermatologi di Sekolah Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas George Washington, Amerika Serikat, Prof. Dr. Adam Friedman, menjelaskan bahwa stres tidak secara langsung menyebabkan biduran pada sebagian besar orang.
Namun demikian, bagi individu yang sudah memiliki predisposisi atau rentan terhadap reaksi kulit semacam itu, stres berpotensi memperparah atau memicu kemunculan gejalanya.
Siasat Mengatasi Gatal Gatal, Kesehatan Tubuh
“Stres memang bukan penyebab utama biduran bagi sebagian besar orang, tetapi pada individu yang rentan, stres dapat memicu serangkaian reaksi biologis yang pada akhirnya menimbulkan gejala kulit seperti gatal atau kemerahan,” jelas Friedman.
Menurut Friedman, stres sering kali menyebabkan seseorang secara tidak sadar melakukan tindakan menggaruk kulit. Aktivitas ini dapat memicu pelepasan zat kimia alami tubuh seperti histamin, yang berperan dalam reaksi alergi. Ketika histamin dilepaskan dalam jumlah besar, tubuh dapat mengalami reaksi seperti kemerahan, bengkak, dan rasa gatal—ciri khas dari biduran.
Gesekan atau tekanan pada kulit, baik disengaja maupun tidak, merupakan salah satu pemicu fisik yang dapat menyebabkan timbulnya gejala urtikaria. Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan stres tidak hanya berdampak pada ketenangan psikologis, tetapi juga memiliki implikasi langsung terhadap kesehatan kulit.
Sementara itu, Sarina Elmariah, MD, PhD, seorang dokter spesialis kulit dari University of California, San Francisco, menyampaikan bahwa gatal-gatal yang berlangsung dalam jangka waktu lama atau bersifat kronis dapat berdampak pada kondisi psikologis penderitanya.
“Pasien dengan keluhan gatal kronis sering kali mengalami penurunan kualitas hidup. Beberapa bahkan memilih untuk menghindari situasi sosial tertentu karena rasa malu akibat kondisi kulitnya,” ungkap Elmariah.
Ia menambahkan bahwa gejala gatal yang berlangsung terus-menerus dapat mengganggu kualitas tidur, menyebabkan kelelahan, dan memicu perubahan suasana hati. Dalam jangka panjang, hal ini bisa menimbulkan gangguan relasi interpersonal, baik di lingkungan rumah maupun di tempat kerja.
Strategi Pengelolaan Stres untuk Mencegah Gejala Kulit
Untuk mencegah atau mengurangi intensitas biduran akibat stres, langkah awal yang direkomendasikan oleh para ahli adalah pengelolaan stres secara menyeluruh. Meskipun belum banyak penelitian spesifik mengenai aktivitas penurun stres yang secara langsung berdampak pada gatal, sejumlah studi menunjukkan bahwa metode seperti yoga, meditasi, dan aktivitas fisik dapat membantu dalam mengendalikan penyakit kulit lain seperti psoriasis dan eksim.
“Jika kegiatan tersebut terbukti efektif dalam mengatasi kondisi peradangan kulit lainnya, maka wajar diasumsikan bahwa aktivitas tersebut juga dapat memberikan manfaat serupa pada kondisi urtikaria,” ujar Friedman.
Ia juga menekankan bahwa penting bagi individu untuk menerapkan gaya hidup seimbang yang mencakup aspek fisik, emosional, dan sosial. Langkah-langkah konkret seperti menjaga pola tidur yang teratur, mengonsumsi makanan bernutrisi, mempererat hubungan sosial, serta menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan, terbukti mampu mengurangi tingkat stres secara signifikan.
Selain itu, membiasakan diri untuk bersyukur, memperkuat spiritualitas, berpikir positif, dan menyematkan senyuman dalam kehidupan sehari-hari turut dianjurkan sebagai bagian dari strategi pengelolaan stres.
Efek Positif Pengelolaan Stres bagi Kesehatan Umum
Dr. Elmariah menyampaikan bahwa manfaat dari manajemen stres tidak hanya terbatas pada pengurangan intensitas gatal atau gejala kulit lainnya. Lebih dari itu, pengelolaan stres yang efektif dapat memberikan dampak positif secara holistik terhadap kondisi fisik, mental, maupun emosional.
“Dengan mengelola stres, kita bukan hanya mencegah gejala biduran, tetapi juga meningkatkan kesehatan secara menyeluruh. Ini termasuk peningkatan imunitas, kesehatan jantung, hingga kestabilan suasana hati,” jelas Elmariah.
Oleh karena itu, ia mendorong masyarakat untuk menjadikan pengelolaan stres sebagai bagian dari rutinitas harian yang tak terpisahkan dari upaya menjaga kesehatan.
Meski dalam banyak kasus biduran dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa jam hingga hari, pada situasi tertentu, gangguan ini memerlukan penanganan medis. Terutama apabila rasa gatal sudah sangat mengganggu aktivitas harian atau mengganggu waktu tidur.
Obat-obatan golongan antihistamin umumnya menjadi lini pertama dalam penanganan gejala biduran. Obat ini bekerja dengan menghambat aktivitas histamin dalam tubuh, sehingga meredakan kemerahan dan rasa gatal yang ditimbulkan. Namun, penggunaannya tetap harus sesuai dengan dosis dan petunjuk dari tenaga medis.
“Jika gatal berlangsung lebih dari enam minggu atau disertai dengan gejala lain seperti sesak napas, maka pasien sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter spesialis untuk mendapatkan penanganan lanjutan,” imbuh Friedman.
Baca Juga : Uji Coba Makan Bergizi Disekolah Khusus YIPB Sama Grab & Ovo