Tingkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat Operasi Bibir Sumbing
Kesehatan Kesehatan Masyarakat, Tingkatkan KualitasTingkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat Operasi Bibir Sumbing Gratis FKUI kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan taraf kesehatan masyarakat melalui kegiatan sosial yang bermanfaat. Pada kesempatan ini, FKUI menggelar program bakti sosial bertajuk “Bersama untuk Masyarakat Indonesia” (BUMI) 2.0 yang menghadirkan operasi gratis bagi penderita bibir sumbing. Acara ini diselenggarakan di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Depok, pada Minggu, 9 Maret 2025.
Ketua Panitia Dies Natalis FKUI, Riyadh Firdaus, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian FKUI terhadap anak-anak yang lahir dengan kelainan bawaan berupa bibir sumbing. Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari rangkaian peringatan Dies Natalis FKUI ke-75.
“Kami ingin memberikan harapan baru bagi anak-anak yang mengalami kondisi ini dengan menyediakan layanan operasi secara gratis. Dengan adanya dukungan dari tenaga medis profesional RSUI, kami berharap mereka dapat menjalani kehidupan yang lebih baik,” ujar Riyadh dalam keterangan resminya.
Tingkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat
Lebih lanjut, Riyadh menjelaskan bahwa kasus bibir sumbing di Indonesia masih cukup tinggi. Berdasarkan data yang tersedia, dari setiap 300 kelahiran, terdapat kemungkinan bayi lahir dengan kelainan ini. Bibir sumbing dapat menimbulkan dampak yang signifikan terhadap kehidupan penderitanya, mulai dari kesulitan dalam mengonsumsi makanan, infeksi saluran pernapasan, hingga gangguan psikologis yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Sebagai upaya nyata untuk mengatasi permasalahan ini, FKUI berkomitmen untuk turut membantu pemerintah dalam menekan angka kejadian bibir sumbing melalui berbagai program kesehatan masyarakat yang berkelanjutan.
Kegiatan operasi bibir sumbing di RSUI ini turut menggandeng berbagai pihak, termasuk Yayasan Kesejahteraan Muslimat NU, Yayasan Lestari Peduli Indonesia, serta PT Sinarmas yang berperan dalam mendukung pelaksanaan program tersebut.
FKUI sebelumnya juga telah menggelar berbagai kegiatan sosial lainnya dalam rangkaian program BUMI 2.0. Pada bulan Februari lalu, FKUI menyelenggarakan pelatihan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir dan tsunami yang diikuti oleh 60 peserta di Kampung Nelayan Muara Angke, Jakarta Utara. Selain itu, FKUI juga mengadakan program khitanan massal serta tindakan bedah minor yang diikuti oleh 39 peserta di Klinik SMC, Pluit.
Tak hanya itu, FKUI juga menggelar operasi katarak bagi 54 peserta serta operasi bibir sumbing bagi 5 peserta lainnya. Di tengah meningkatnya tantangan akibat bencana banjir yang melanda wilayah Jabodetabek, FKUI turut menyoroti pentingnya akses layanan kesehatan bagi masyarakat yang terdampak.
Riyadh berharap bahwa melalui program BUMI 2.0 ini, FKUI dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tidak hanya melalui tindakan medis, tetapi juga melalui edukasi dan pelatihan kesiapsiagaan bencana.
“Program pelatihan kesiapsiagaan dalam menghadapi banjir dan tsunami yang telah kami lakukan sebelumnya merupakan salah satu wujud nyata dari komitmen FKUI dalam membantu masyarakat menghadapi berbagai tantangan kesehatan dan bencana alam,” tuturnya.
FKUI Gelar Operasi Bibir Sumbing Gratis
Sementara itu, Direktur Utama RSUI, Ari Kusuma Januarto, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif yang dilakukan oleh FKUI serta para tenaga medis yang terlibat dalam program ini. Menurutnya, kegiatan ini mencerminkan semangat kebersamaan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
“Program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi para pasien dan keluarganya, tetapi juga menunjukkan semangat gotong royong dalam menyediakan layanan kesehatan bagi mereka yang membutuhkan,” ujarnya.
Ari menambahkan bahwa Rumah Sakit Universitas Indonesia memiliki sumber daya manusia dan teknologi yang memadai untuk mendukung berbagai pelayanan medis, termasuk tindakan operasi bibir sumbing.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Bidang Kemasyarakatan, Sosial, dan Media Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (ILUNI FKUI), Pradono Handojo, juga menyampaikan dukungan penuh terhadap kegiatan sosial yang diprakarsai oleh Riyadh Firdaus dan tim dari ILUNI FKUI angkatan tahun 2000 (KOMET).
“Kami sangat mengapresiasi upaya yang telah dilakukan dalam menyelenggarakan program ini. Inisiatif seperti ini sangat berharga di tengah berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat, termasuk dampak bencana banjir yang masih dirasakan oleh banyak warga,” kata Pradono.
Program BUMI 2.0 diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi bagian dari upaya FKUI dalam mengemban Tri Dharma perguruan tinggi, khususnya dalam pengabdian kepada masyarakat. Program ini juga sejalan dengan visi Indonesia Sehat 2025 yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Riyadh menegaskan bahwa FKUI berkomitmen untuk terus memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Kepedulian terhadap sesama dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, baik melalui layanan kesehatan, edukasi, maupun pelatihan kesiapsiagaan bencana.
“Melalui berbagai inisiatif ini, kami ingin membuktikan bahwa kesehatan dan kesejahteraan masyarakat merupakan tanggung jawab bersama. Dengan sinergi yang kuat antara akademisi, tenaga medis, dan berbagai pihak lainnya, kami yakin dapat membangun masyarakat yang lebih sehat dan tangguh menghadapi berbagai tantangan di masa depan,” tutupnya.
Baca Juga : Panduan Lengkap Menjaga Kesehatan Dengan Kejernihan Mata